Gambar dari Google.com
Benih merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan budidaya tanaman
yang perannya tidak dapat digantikan oleh
faktor lain. Karena benih sebagai bahan
tanaman dan sebagai pembawa potensi
genetik terutama untuk varietas-varietas
unggul baru.
Artikel lainya : Nasib petani indonesia menurut Prof Dwi Andreas Santosa, Guru Besar Fakultas Pertanian IPB
Keunggulan varietas dapat dinikmati oleh
konsumen bila benih yang ditanam bermutu
(asli, murni, vigor, bersih dan sehat). Salah
satu penyebab utama rendahnya produktivitas
padi karena varietas yang biasa ditanam
petani dewasa ini tidak mampu lagi
berproduksi lebih tinggi akibat kemampuan
genetiknya yang terbatas.
PEMILIHAN LOKASI
Tanah subur dan irigasi terjamin, serta
bebas dari kekeringan dan banjir.
Bukan daerah endemik hama dan
penyakit utama, terutama wereng coklat
dan virus tungro.
PENYIAPAN LAHAN
Areal produksi benih harus terpisah
dengan pertanaman padi disekitarnya
yaitu sekitar 3 meter agar tidak terjadi
percampuran varietas.
Lakukan pengaturan waktu tanam pada
areal produksi benih dengan areal
disekitarnya dengan perbedaan waktu
berbunga sekitar 21 hari.
Sawah diolah sempurna, umumnya
dibajak 2 kali dan digaru serta diperlukan
waktu jeda agar singgang padi yang
tumbuh dapat dimusnahkan. Tanah
diratakan sampai tekstur betul-betul
berlumpur.
Untuk menekan pertumbuhan gulma
semprot lahan dengan herbisida pra
tumbuh, minimal 5 hari sebelum tanam
atau sesuai dengan anjuran.
PERSEMAIAN
Benih sumber yang digunakan harus
jelas asal-usulnya.
Sebelum disemai benih direndam selama
24 jam, kemudian ditirskan dan diperam
selama 48 jam.
Lahan persemaian diberi pupuk Urea,
SP36 dan KCL masing-masing sebanyak
15 gr/m
Taburkan benih dengan kerapatan 25 gr/
m atau 1 kg benih/40 m
PENANAMAN
Penananam dilakukan pada saat bibit
berumur 15-21 hari, satu tanaman
perumpunan.
Penanaman dilakukan dengan cara
legowo 2 : 1 ; dengan jarak tanam 20 cm
x 20 cm atau 25 cm x 25 cm.
Penyulaman dilakukan tujuh hari setelah
tanam dan bibit ditanam pada kedalaman
2 -3 cm
PEMUPUKAN
Takaran dan waktu pemberian pupuk P
dan K berdasarkan analisis tanah
menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah
(PUTS) atau rekomendasi setempat.
Pupuk P dan K diberikan sebagai pupuk
dasar.
Takaran dan waktu pemberian pupuk
Urea disesuaikan dengan kebutuhan
tanaman berdasarkan metode Bagan
Warna Daun (BWD).
PEMELIHARAAN TANAMAN
Lakukan penyiangan secara intensif
menggunakan landak.
Lakukan pengendalian hama dan penyakit
secara intensif dengan mengacu pada
metode PHT yang dianjurkan.
Pengaturan air dilakukanb sejak
penanaman sampai menjelang panen
yaitu :
- Air lahan pertanaman setelah
selesai per-tanaman setinggi 3 cm
selama 3 hari.
- Kekeringan lahan
sampai kondisi macak macak selama 10
hari.
- Genangi lahan setinggi 3 cm pada
saat mulai pembentukan anakan sampai
masa bunting
SELEKSI
Untuk menghasilkan benih murni perlu
dilakukan pembuangan rumpun-rumpun yang
tidak dikehendaki.
Seleksi saat anakan maksimum (50 hari
setelah tanam) :
- Cabut dan buang
tanaman yang tumbuh diluar jalur
barisan.
- Cabut dan buang tanaman
yang mempunyai bentuk dan ukuran
daun yang berbeda.
- Cabut dan buang
tanaman yang tinggi berbeda.
Seleksi saat berbunga (80-90 hari
setelah tanam) :
- Cabut dan buat
tanaman yang terlalu cepat atau lambat
berbunga.
- Cabut dan buang tanaman
yang ukuran gabahnya berbeda.
Seleksi saat masak (110-115 hari
setelah tanam) :
- Cabut dan buang
tanaman yang mempunyai malai dengan
jumlah bulir isi normal.
- Cabut dan buang tanaman yang memiliki bentuk,
warna dan ukuran gabah berbeda.
PANEN
Panen dilakukan pada saat tanaman
masak fisiologis 90-95% gabah telah
bernas dan berwarna kuning dengan
menggunakan sabit bergerigi.
Tanaman yang berada dipinggir yaitu dua
baris dipanen terpisah dan tidak
digunakan menjadi calon benih.
Hasil panen segera dirontokan
menggunakan Power tresher untuk
mengurangi kehilangan hasil.
Calon benih dimasukkan kedalam karung,
beri label dengan identitas nama varietas,
tanggal panen, berat dan kelas calon
benih.
PENGERINGAN
Pengeringan dengan sinar matahari. -
Gunakan lantai jemur terbuat dari semen.
- Lantai jemur harus bersih dari sisa-
sisa varietas atau komoditas lainnya dan
dilapisi terpal agar suhu tidak terlalu
tinggi.
- Gabah dibolak balik setiap 3 jam
sekali.
- Pengeringan dilakukan sampai
kadar air maksimal 13 % dan sebaiknya
10 smapai 12 % agar tahan lama.
Pengeringan buatan dengan mesin.
-Bersihkan dryer dari sisa-sisa varietas
dan komoditas lain.
- Pengeringan didahului dengan hembusan angin sekitar
3 jam, selanjutnya dipanasi dengan suhu
rendah (32 C), meningkat sesuai dengan
penurunan kadar air biji (43 C pada
kadar air 14 %).
Kontrol kadar air setiap 2 sampai 3 jam,
untuk penyesuaian suhu.
Akhiri pengeringan jika kadar air telah
mencapai lebih kecil 13 % (paling baik
kadar air 10 sampai 12 %)
PEMBERSIHAN
Pisahkan kotoran, biji hampa
menggunakan tampi (nyiru) untuk jumlah
gabah sedikit, apabila jumlah gabah
besar gunakan mesin pembersih seperti
Blower atau aspirator.
Masukan gabah kedalam karung yang
baru, pasang label atau keterangan diluar
dan dalam kemasan.
source litbang.pertanian.go.id
Share postingan ke :
Belum ada tanggapan untuk "Teknik panduan cara produksi benih padi sendiri"
Posting Komentar