Artikel yang akan saya bahas ini tentang pertanian khususnya di desa luwung kencana dusun gebangsari kecamatan susukan kabupaten cirebon.
Beberapa waktu yang lalu dalam acara resepsi pernikahan di dusun gebangsari bapak kuwu desa luwungkencana mengumumkan dalam pidatonya bahwa pada tahun 2019 para petani dapat menggarap lahan persawahan sampai tiga kali tutur oleh bpk Kuwu luwungkencana tersebut.
BACA JUGA : Mengatasi hama orong-orong anjing tanah atau angge-angge pada tanaman padi
Karena diperkirakan kebutuhan air pada tahun tersebut akan tercukupi, diharapkan dengan menggarap sawah 3 kali masyarakat luwung kencana bisa berkecukupan pangan
Namun sayang sepertinya tidak semua warga menanggapinya setuju dan gembira, ada yang berpendapat bahwa menggarap sawah 3 kali bukanya untung malah rugi, bukan hanya rugi materi tapi juga tenaga penggarapanya akan sia-sia..
Sebagai contoh saja seperti yang terjadi didekat desa rawagatel ada sekitar 1 atau 2 hektar lahan persawahan saya tidak tahu pasti ukuranya yang nyatanya memang pertumbuhan padinya tidak sebagus padi musim penghujan dan awal kemarau, nah ini malah terlihat pertumbuhan menjadi terhambat seperti kerdil daun berubah kuning dan tidak bagus.. menurut petani GBS bila terjadi penggarapan 3 kali pada penggarapan ke 3 diperkirakan oleh para petani akan ada sebuah ledakan serangan hama seperti burung dan tikus bila tanamnya tidak serempak (semua) dan ini akan sulit di tangani jadi diharuskan tanam serempak satu kecamatan misalnya..
Kalau menurut saya pribadi bila memang kebutuhan air tercukupi mending kita milih berkebun seperti tanam gambas, pare, kacang panjang, terong atau labu air, saya lebih memilih berkebun :)
Menurut saya dalam pertanian penggarapan 3 kali tidak menjamin kesuburan pangan, 2 kali asalkan perawatan sawah yang apik & terurus pasti panen bagus dan akan subur pangan
Coba bayangkan 2 kali musim tanam saja kita terkadang kewalahan menghadapi hama, apa lagi 3 kali musim ini akan menguras modal besar apa lagi bila sawahnya hasil sewa bayar panen jelas kita akan rugi besar
Pengurusan harus benar-benar ekstra, mulai dari pemberantasan hama, penyiangan rumput, pupuk yang sesuai jangan dikurangi misalnya menjadi sedikit (intinya jangan disepelehkan pada penggarapan ke 3) karena itu musim kritis
Yah mungkin hanya artikel singkat ini saja yang bisa saya postingkan pada kesempatan hari ini & kurang lebihnya saya minta maaf.. Terimakasih
Beberapa waktu yang lalu dalam acara resepsi pernikahan di dusun gebangsari bapak kuwu desa luwungkencana mengumumkan dalam pidatonya bahwa pada tahun 2019 para petani dapat menggarap lahan persawahan sampai tiga kali tutur oleh bpk Kuwu luwungkencana tersebut.
BACA JUGA : Mengatasi hama orong-orong anjing tanah atau angge-angge pada tanaman padi
Karena diperkirakan kebutuhan air pada tahun tersebut akan tercukupi, diharapkan dengan menggarap sawah 3 kali masyarakat luwung kencana bisa berkecukupan pangan
Namun sayang sepertinya tidak semua warga menanggapinya setuju dan gembira, ada yang berpendapat bahwa menggarap sawah 3 kali bukanya untung malah rugi, bukan hanya rugi materi tapi juga tenaga penggarapanya akan sia-sia..
Sebagai contoh saja seperti yang terjadi didekat desa rawagatel ada sekitar 1 atau 2 hektar lahan persawahan saya tidak tahu pasti ukuranya yang nyatanya memang pertumbuhan padinya tidak sebagus padi musim penghujan dan awal kemarau, nah ini malah terlihat pertumbuhan menjadi terhambat seperti kerdil daun berubah kuning dan tidak bagus.. menurut petani GBS bila terjadi penggarapan 3 kali pada penggarapan ke 3 diperkirakan oleh para petani akan ada sebuah ledakan serangan hama seperti burung dan tikus bila tanamnya tidak serempak (semua) dan ini akan sulit di tangani jadi diharuskan tanam serempak satu kecamatan misalnya..
Kalau menurut saya pribadi bila memang kebutuhan air tercukupi mending kita milih berkebun seperti tanam gambas, pare, kacang panjang, terong atau labu air, saya lebih memilih berkebun :)
Menurut saya dalam pertanian penggarapan 3 kali tidak menjamin kesuburan pangan, 2 kali asalkan perawatan sawah yang apik & terurus pasti panen bagus dan akan subur pangan
Coba bayangkan 2 kali musim tanam saja kita terkadang kewalahan menghadapi hama, apa lagi 3 kali musim ini akan menguras modal besar apa lagi bila sawahnya hasil sewa bayar panen jelas kita akan rugi besar
Sebagai saran saja untuk kita sesama petani dusun gebangsari. Bila memang niat garap sawah tiga kali mestinya kita tingkatkan kewaspadaan terhadap hama dan ekstra pengurusan tanaman padi kita pada penggarapan ke 3
Pengurusan harus benar-benar ekstra, mulai dari pemberantasan hama, penyiangan rumput, pupuk yang sesuai jangan dikurangi misalnya menjadi sedikit (intinya jangan disepelehkan pada penggarapan ke 3) karena itu musim kritis
Yah mungkin hanya artikel singkat ini saja yang bisa saya postingkan pada kesempatan hari ini & kurang lebihnya saya minta maaf.. Terimakasih
Share postingan ke :
Belum ada tanggapan untuk "Tanam Padi 3 Kali Di Dua Musim Menggarap Sawah Tiga Kali Dalam Setahun"
Posting Komentar